Ngino-Semanding.desa.id- Tingginya angka stunting yang kini sedang menjadi perhatian utama dari berbagai pihak hingga di tingkat nasional, mendorong Pemerintah Desa ngino turut berkontribusi membuat inovasi dengan meluncurkan PROACTING ( Program Atasi dan Cegah Stunting ), Kamis (21/11/19) di Balai Desa Ngino.
Acara yang bersamaan dengan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) ini dihadiri oleh Petugas Kesehatan dari Puskesmas Wire, Babinsa, Babinkamtibmas, Perangkat Desa, dan Bidan Desa, serta Kader Posyandu.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh ( kerdil ) akibat kekurangan gizi kronis dalam waktu yang lama. Mata rantai terjadinya stunting dimulai dari usia remaja putri, ibu hamil, ibu menyusui, pemberian MPASI, berlanjut dengan pola hidup sehari –hari, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK ).
Berdasarkan data dari Puskesmas Wire, pada tahun 2019 angka stunting di Desa Ngino mencapai 23%. Dengan peluncuran PROACTING diharapkan mampu menurunkan angka stunting bahkan bebas stunting. Hal ini juga merupakan dukungan terhadap salah satu langkah prioritas Pemerintah pusat dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Desa Ngino, Wawan Hariyadi dalam sambutannya bahwa Stunting adalah masalah bersama sehingga dalam penanganannya juga harus bersinergi dengan lintas sektor. Dan karena proses terjadinya stunting melalui waktu yang lama, maka penanganannya pun butuh proses panjang sehingga hasilnya baru bisa dilihat dalam beberapa tahun yang akan datang. Pemerintah Desa akan menganggarkan lebih untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia yang nantinya akan menjadi bonus tidak hanya bagi Desa namun juga bagi Negara.
Dalam sambutan yang lain, Suswati, S. Gz. RD Ahli gizi dari Puskesmas Wire menyampaikan kekagumannya dengan inovasi yang dimiliki Desa Ngino dalam rangka cegah stunting.
“ Saya sangat kagum dan mengapresiasi Desa Ngino yang sangat tanggap dan satu –satunya Desa di Kecamatan Semanding yang punya inovasi dalam menangani isu stunting. Puskesmas Wire juga mempunyai beberapa inovasi salah satunya yaitu Kompleks Kuda Bimas yang ditujukan untuk Ibu hamil. Nantinya Inovasi PROACTING ini bisa berjalan bersama dengan inovasi – inovasi yang dimiliki Puskesmas Wire agar dalam pelaksanaannya tidak tumpang tindih sehingga hasilnya maksimal, Ngino bisa bebas stunting.”
Setelah peluncuran inovasi PROACTING ini, akan diadakan pertemuan kembali untuk menentukan Rencana Kerja Tindak Lanjut ( RKTL ) berupa sub kegiatan – kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Mari cegah stunting, cegah stunting itu penting !